Pembelajaran Bisnis Psikologi Marketing
Dalam dunia bisnis, marketing berperan sebagai ujung tombak perusahaan. Tanpa adanya marketing, Anda akan kesulitan untuk memasarkan produk atau jasa perusahaan Anda. Marketing juga berperan untuk menghubungan produk/jasa Anda ke tangan konsumen. Banyak sekali strategi marketing yang dapat Anda coba untuk menaikkan omset penjualan produk Anda. Mulai dari direct selling, iklan berbayar, social media marketing, search engine optimization, inbound marketing, dan masih banyak lagi.
Sama halnya dengan PDKT, marketing pun membutuhkan strategi untuk mengambil hati calon konsumen produk Anda sebelum mereka memutuskan slot server thailand
untuk membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan. Hal tersebut membuat Anda mau tidak mau harus memahami keadaan psikologi para calon konsumen Anda. In general, teknik marketing biasanya selalu berkaitan dengan permainan psikologis, agar calon-calon konsumen tertarik dengan produk/jasa Anda dan kemudian melakukan transaksi pembelian produk yang akan menguntungkan bisnis Anda.
Charm Pricing
Charm pricing juga sering dikenal dengan sebutan psychology pricing yang diyakini bahwa harga dapat mempengaruhi psikologi seseorang. Anda pasti sering menjumpai toko-toko yang menjual produknya dengan harga Rp99.999 atau Rp39.999. Trik itulah yang dikenal dengan charm pricing. Strategi ini membuat customer berpikir bahwa harga yang ditawarkan lebih murah. Ini berarti bahwa Rp99.999 dapat terasa seperti kurang dari Rp100.000 dari kesan pertama, meskipun hanya ada perbedaan 1 rupiah saja.
Urgency Scarcity
Urgency scarcity dimanfaatkan dengan menyiratkan bahwa pembeli lain akan mengambil kesempatan untuk membeli produk Anda saat mereka membaca caption diatas. Kelangkaan akan menumbuhkan rasa urgensi pada calon customer Anda. Secara psikologis, lebih sedikit peluang = ancaman bagi kebebasan kita, kebebasan untuk membeli suatu produk/jasa. Anda dapat memanfaatkan urgency scarcity dengan menunjukkan jumlah atau tenggat waktu yang terbatas. Dengan keterbatasan waktu dan jumlah yang Anda berikan, mereka akan berlomba-lomba untuk mendapatkan produk Anda.
Social Proof
Ketika Anda ingin membeli suatu produk, Anda pasti akan mempertimbangkan pembelian produk tersebut salah satunya dengan cara melihat testimoni dari pelanggan-pelanggan produk tersebut. Cara tersebut yang sering disebut dengan social proof. Jika Anda menampilkan testimoni pelanggan di halaman sosial media atau website produk Anda, maka secara psikologis calon pelanggan tersebut akan tambah yakin membeli produk Anda karena mereka sudah melihat review-review yang menunjukkan bahwa produk Anda bagus dan memuaskan.